Tidak ada
alasan untuk menceritakan masa laluku ini. Tapi kurasa kalian perlu
mengetahuinya. Sebelumnya cerpen ini adalah hasil dari tugas yang di berikan
guruku. Sebenarnya, (yeah, aku tidak punya alasan! tapi aku benar-benar ingin
menceritakannya.) kenapa? Aku juga tidak
mengetahuinya. Tapi ku peringatkan pada seluruh pembaca untuk tidak meniru
tindakan konyolku dan teman-temanku. Jangan Tanya kenapa, Kau akan tahu
jawabannya setelah membaca ini..
BERTAHAN DAN MELAWAN
Tahun ajaran
baru, kelas baru, teman baru. Di sekolahku, tiap tahun kelas akan di pecah dan
pembagian kelas di atur berdasarkan tingkat kecerdasan siswa. Yang genius
mungkin akan menempati kelas utama, kelas A. tetapi aku tidak berada disana.
Kelas F adalah tempatku. Sebenarnya orang-orang sepertiku tidak bodoh! Kami
hanya mengalami kesialan dan mereka yang genius sedang mendapat keberuntungan
(begitulah pendapatku).
Semakin lama,
para siswa kelas utama sering meremehkan dan mengejek kami, para siswa bawah.
Aku tidak peduli dengan sikap mereka yang konyol itu, tapi temanku, Sandy telah
menganggap masalah itu adalah ancaman. Ia memiliki semangat jiwa yang
membingungkan dan menimbulkan pertanyaan. Ia baru saja mendirikan grup untuk
melawan makhluk-makhluk kelas utama. Dan semua warga kelas ku dipaksa
mengikutinya (ironisnya, grup ini tidak memiliki nama).
Jam pelajaran ke tiga. Para guru
sedang rapat. Siswa hanya di telantarkan dan di bebani tugas dari guru
pelajaran mereka. Di satu sisi kami sengsara, tapi di sisi lain, ini merupakan
kesempatan besar-besaran untuk menyerang kelas utama.
’’semuanya berkumpul !’’ perintah Sandy (beberapa
jam yang lalu ia telah di angkat menjadi ketua grup) ’’ini saat yang tepat
untuk menyerang kelas utama. Masih ingat apa rencana kita
kemarin ? kita akan melaksanakannya sekarang. Tidak peduli apa
hambatannya, kita harus maju ! jangan buat mereka berpikir bahwa kita kaum
lemah, mengerti ?’’
’’tapi, walaupun guru sedang rapat, mereka tetap akan
tahu kalau mendengar keributan di lantai atas. Dan itu artinya kita akan
mendapat hukuman’’ ujar Rian. Dia adalah ketua kelas sekaligus tokoh yang
paling menentang di adakannya acara ini.
’’ruang rapat ada di lantai bawah,bukan ? para
guru tidak akan tahu kalau kita tidak terlalu berisik. Kita hanya perlu membuat
formasi pertahanan dan saling melindungi. Aku akan membuat dua baris pasukan
penyerang. Jika lawan sudah terkunci, aku akan memberi instruksi untuk
penyerangan berikutnya. Kalian siap ?’’ tanya Sandy.
Dengan serentak dan penuh semangat, kami semua berseru
(tapi tidak terlalu keras agar tidak memancing perhatian guru. “SIAP!!”
Bisa
dikatakan, dalam grup ini aku di tempatkan menjadi ahli siasat perang karena
cukup baik membantu Sandy menyusun strategi. Aku tidak banyak bertindak, tapi
karena aku memiliki kebolehan yang jarang memiliki orang lain, dia
menghargaiku.
Pasukan
pertahanan sudah di susun rapi untuk melindungi tokoh-tokoh berpengaruh seperti
: ketua grup, ketua kelas, sekretaris, bendahara, badan penasehat dan ahli
siasat. Dalam penyerangan kali ini kami meluncurkan dua pasukan penyerang yang
masing-masing beranggotakan tujuh orang. Mereka sudah mengambil ancang-ancang
untuk menyerang arah barat, posisi kelas utama berada. Naas, tanpa kami ketahui
sebelumnya, kelas A sudah berkomplot dengan kelas B dan C. tidak ada yang tahu
siapa penghianat yang membocorkan rencana penyerangan kami. Mereka juga membuat
formasi pertahanan seperti kami.
Sandy mengeluarkan kode yang berarti peperangan telah
dimulai. Ia meluncurkan Pasukan penyerang1 yang berlari kilat menembus pertahanan
kelas C. mereka saling menjitak, menjambak, dan mencaci maki satu sama lain. Di
akhir penyerangan tim kami kalah. Pasukan penyerang2 di kirim, mereka melakukan
hal konyol yang juga sama dilakukan pasukan sebelumnya, tapi mereka berhasil
menyingkirkan kelas C. kini, di depan mereka kelas B menghadang.
“gawat! Aku tidak bisa membiarkan hal ini terus
berlangsung. Pasukan kita akan kalah!” kata Rian dengan panik.
“tenang saja. Mereka akan menanggung semuanya sendiri,
tidak perlu di pedulikan!” aku mencoba menenangkannnya.
“tapi aku ketua murid di sini, dan semua yang terlibat
dalam pertarungan bodoh ini adalah tanggungjawabku” balasnya “aku harus
menghentikannya, atau paling tidak membantu tim kita. Aku akan mencari
cara! Oh,ya. Aku bisa membuat pengalihan!”
Sudah
bisa di pastikan pasukan penyerang terakhir kami akan gugur. Tapi tiga detik
sebelum kelas B mengumandangkan kemenangannya,Rian maju ke barisan paling depan
dan berteriak lantang.
“jangan berani-berani memancing kemarahan Okto!! (okto
adalah salah satu anggota penyerang pasukan2)” seru Rian “apa kalian tidak tahu
bahwa dia adalah kekasih Livia salsabilla, bendahara kelas A?”
Serentak, pasukan kelas B bertanya-tanya “HHAA???”
“dan apakah kalian tidak tahu bahwa aku adalah kerabat
dekat dari guru bahasa inggris?” Tanya Rian lagi. Dan semua ucapannya adalah
pendustaan besar-besaran.
“HHAAAHH????”
“Dan ku dengar, pemimpin kami : Sandy, baru-baru ini
jadian dengan Anindya venita lestari, kandidat calon ketua OSIS perwakilan dari
kelas kalian!!” kata Rian lagi, dan untuk memperjelas, semua ini hanya tipuan!!
“HHHHAAAAAHHHHHH??????”
Selagi
semua pasukan lawan melongo dengan mulut menganga karena bingung, kami membuat
gebrakan besar-besaran dengan menyerang dengan spontan. Beberapa menit
kemudian, pasukan kelas B tumbang.
“kau si curang yang cerdik” aku memuji Rian
“inilah waktunya! Waktu bagi kita untuk membuktikan
pada kelas utama bahwa kita tidak kalah hebat dari mereka!!” seru Sandy penuh
kemenangan, ia sudah mempersiapkan senjata “bersedia.. siap.. MULAI!!!”
Sandy,
aku, dan sisa pasukan lainnya berlari kilat mendobrak pertahanan kelas utama
(sebagian dari kami membawa senjata berupa sapu, gagang pel, dan ember ukuran
mini hingga standar). Kami akan bertubrukan dengan lawan dan memulai aksi kami,
tapi hal itu belum terlaksana karena Aliya, tim pengawas kelas F berteriak :
“Bu Maya! Bu Maya datang!!”
Ada jeda sesaat, kami semua (termasuk kelas A)
berpikir keras untuk mencari jalan keluar.
“Bu Maya, adalah guru sejarah yang handal. Menurut
rumor yang ada, dulu dia adalah spesialis matematika, dan tanpa alasan yang
jelas menjadi guru sejarah. Tingginya sekitar 165cm dengan bobot 60kg. dia
terkenal karena kelembutannya dalam mengajar. Hobinya adalah memasak dan
mencubit telinga. Satu hal yang perlu kalian ketahui : jangan membicarakan ikan
pepes di hadapannya karena itu akan memancing emosinya” suara itu berasal dari
Dicki. Ia memiliki hobi-hobi aneh seperti menganalisis dan menghafal karakter
tiap orang.
“bagaimana sekarang, Sandy?” tanyaku was-was.
“tidak ada cara lain! Kita sudah melangkah sejauh ini.
Sungguh bodoh jika kita mundur sekarang” kata Sandy tegas “kita akan terus
maju!”
“tidak! Tidak lagi” teriak Rian yang kehabisan
kesabaran “guru mendengar keributan kita. Sekarang kita tamat! Kau lihat berapa
kerugian akibat pembantaian alat-alat kebersihan, gagang pel yang lepas dari
pelnya, dan peristiwa kebolongan ember-ember yang malang? Kenapa kalian selalu
menyusahkan bendahara kelas kita? Aku tidak tahan lagi dengan ---“
Ucapannya tidak pernah berlanjut lagi. Belasan
guru memadati area pertempuran dan kekalahan tak ter-elakan. Berdasarkan
pengalaman, jika permasalahan sudah menimbulkan kecaman pihak sekolah, hukuman
menjadi saksi kegagalan.
TAMAT
(KARYA : FITRIA MEILIA)
Bagus fit:) tapi asah ada yang kurang.. ngga tau apa -,-
BalasHapusaku jg mikirnya gitu auliaa
BalasHapus